Tepak Salancar Cimandean


Ibing pencak seutuhnya terdiri dari usik jeung wirahma (gerak dan irama) yaitu perpaduan gerak yang dibawakan pesilat dan wirahma pengiringnya yang dibawakan oleh wiyaga pamirig ibing dengan perangkat yang lazim disebut WADITRA PAMIRIG IBING PENCA.

Ibing sebagai bagian dari seni tidak terlepas dari nilai - nilai keindahan. Walaupun demikian karena lahir dari seni beladiri penca hendaknya memperlihatkan ciri khasnya sebagai ibing beladiri., ibing pencak silat tidak boleh diterjemahkan sebagai tari. Bahkan, pencak silat merupakan sumber dari tari (baik tari rakyat, maupun tari klasik dan modern).

Peragaan ibing pencak silat, memiliki kandungan berbagai aspek yang satu sama lainnya merupakan kesatuan. Artinya, apabila salah satu aspek ditampilkan, maka aspek² yang lainnya akan selalu melekat.

Jika seniman pencak silat menampilkan ibing pencak silat, selain harus mampu menyuguhkan gerak yg mengandung bobot seni, kaidah usik beladiri nya pun mesti bisa dibaca, serta gerak geriknya harus benar dan dibenarkan berdasarkan kodrat faali tubuh yang diwarnai semangat seorang pendekar.

Tentu saja penalaran kreatifitasnya akan selalu menggambarkan insan yg bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam menjangkau dan menjabarkan pembinaan mental spiritual yg luhur.

Dalam Tepak Salancar Cimande terkandung makna filosofi yang mendalam, diantaranya bercerita tentang sikap :

1. Kemandirian
2. Kesiagaan
3. Kesederhanaan
4. Keterbukaan
5. Keberanian

Tepak Salancar di Padepokan Sekar Balebat Performance Pencak Silat Cimande di Hotel Bigland Sentul Kabupaten Bogor Acara Milad Pondok Pesantren Al Matiin Tangerang Selatan Banten

Pages